Anugerah terbesar yang diberikan Allah pada makhluknya adalah kehidupan. Dengan hidup kita bisa merasakan cinta,dengan hidup kita bisa menyaksikan birunya langit, gemerlapnya bintang dan rembulan malam hari, serta semua bukti kekuasaanNya di muka bumi ini. Sekarang yang jadi pertanyaan, buat apa kita hidup? Untuk mengejar kekayaan,jabatan,pujian? Atau hanya untuk sekedar hidup menghabiskan waktu dengan bersenang - senang saja?
Salah besar jika dalam anggapan kita seperti salah satu yang tersebut di atas. Allah tidak menciptakan kita tanpa sebab, Allah menciptakan kita untuk selalu beribadah kepadaNya, dan Allah menurunkan kita di bumi karena Allah mempercayai kita untuk menjadi khalifah di buminya. Inilah yang sering kita salah artikan dan bahkan cenderung untuk kita abaikan.
Kita terlalu terlena dengan hiruk pikuk dunia, terlenakan oleh keindahan semu surgawi dunia. Kita membanting tulang,memeras keringat,saling bersaing hanya untuk mendapatkan kekuasaan, kekayaan, atau bahkan sesuap nasi. Kita EGOIS pada lingkungan kita, tidak pernah mau mengerti kesusahan orang lain, kesulitan orang lain. yang ada dipikiran kita hanya bagaimana kita bisa bertahan hidup. Kita telah menodai amanah yang diberikan Sang Pencipta kepada kita, kita diamanahi untuk menjadi pemimpin bukannya penguasa! Kebanyakan dari kita telah salah kaprah mengartikan kata khalifah. Khalifah adalah pemimpin yang membawa kedamaian, ketentraman dan keseimbangan dalam kehidupan. Akan tetapi, apa yang sekarang kita perbuat? Perusakan hutan, global warming, penambangan berlebihan, peperangan, dan masih banyak lagi hal - hal yang telah kita rusak kedamaian, ketentraman, dan keseimbangannya. Kita ditakdirkan untuk saling tolong menolong antar sesama, saling menghormati dan menghargai orang dan lingkungan sekitar kita. Kita tidak boleh egois apalagi saling bermusuhan.
Akan tetapi, yang lebih penting dari hal - hal tersebut adalah bagaimana kita me-manage diri kita untuk lebih menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Kita boleh memilih;
Akan tetapi, yang lebih penting dari hal - hal tersebut adalah bagaimana kita me-manage diri kita untuk lebih menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Kita boleh memilih;
- bahagia dunia sengsara akhirat
- sengsara dunia bahagia akhirat
- sengsara dunia akhirat, atau
- bahagia dunia akhirat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar